Administrator
GUNUNG SUGIH - Rapemda 92,8 FM, Sebanyak 27 pengusaha tapioka di Lampung Tengah mengadakan coffee morning bersama Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad di Rumah Dinas Bupati Lampung Tengah Sesat Agung Nuwo Balak Senin 8 Marer 2021. Hadir juga dalam acara tersebut beberapa Kepala OPD terkait.
Salah satu dari pengusaha tapioka di Lampung Tengah dari PT Karisma berharap kepada Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pertanian agar kedepannya para petani singkong menggunakan pohon singkong jenis kaisar karena jenis bibit tersebut akan menghasilkan hasil panen singkong yang baik sehingga bisa menaikan harga jual singkong dipasaran. Selama ini kebanyakan petani Lampung Tengah menggunakan jenis singkong Thailand yang kurang bagus sehingga terdapat banyak potongan dan membuat harga singkong anjlok. Para pengusaha berharap agar dinas terkait bisa mendengarkan dan memberikan arahan serta petunjuk terkait usulan tersebut. Saat ini rata rata harga singkong berkisar 800-900 tentunya para petani juga berharap bisa mendapatkan harga singkong yang lebih tinggi.
Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad dalam arahannya mengapresiasi atas usulan yang disampaikan oleh para pengusaha tapioka. Musa Ahmad mengatakan dirinya sangat fokus terhadap bidang pertanian karena perekonomian Lampung Tengah bertumpu pada bidang pertanian. Bupati Musa Ahmad Juga akan terus mengupayakan yang terbaik sehingga bidang pertanian khusus nya petani singkong bisa sejahtera.
"Kita harus bekerja sama semua elemen, tidak bisa hanya satu pihak saja, saya akan upayakan yang terbaik untuk memajukan pertanian di Lampung Tengah tentu juga dengan kerjasama semua pihak," ujar Musa Ahmad.
Mengingat Lampung Tengah adalah daerah penghasil singkong sehingga para petaninya harus sejahtera, untuk itu Musa juga mengajak agar para pengusaha ikut andil dalam menstabilkan harga singkong di Lampung Tengah
Musa menambahkan bahwa tujuan agar Lampung Tengah menjadi Kabupaten terbaik di Provinsi Lampung terus diupayakan dan menjadikan Lampung Tengah Berjaya. (Diskominfo Kab. Lampung Tengah)
